Masalah sederhana tapi cukup vital.
Seperti yang kita ketahui, subnetting dalam sebuah "jaringan komputer" (selanjutnya kita sebut "network") adalah untuk melakukan pemisahan/segmentasi sesuai jumlah workstation yang hendak dihubungkan.--> bener yaa..
Pada kondisi network yang umum (yang penting connect), biasanya subnet mask diberikan dengan nilai /24 atau dalam desimal tertulis 255.255.255.0. --> umumnya gitu kan yaa..
Namun pada network yang lebih terstruktur, sang admin akan melakukan segmentasi dengan melakukan subnetting. Bisa /29, /28, dan lainnya. --> masih nyambung yaa...
Note:Cukup sekian sebagai pembuka. --> kita masuk ke kasus yaa..
/28 --> 255.255.255.240
/29 --> 255.255.255.248
Pada sebuah network kantor, network didesain dengan subnetting /28.
Namun karena ga mau ribet, beberapa staff mengisi subnet mask dengan nilai /24 (default, 255.255.255.0) seperti yang dikotak kuning pada gambar di bawah.
Toh koneksi tetap bisa jalan, lancar, normal, ga ada masalah, browsing yahud, youtube-an so good. --> terbukti dengan manisnya si google 8.8.8.8 memberi respon di bawah.
Tapi pada titik tertentu, ada node yang ga bisa akses ke salah satu domain, di mana domain ini adalah domain public dengan IP Address milik kantor sendiri --> lihat "Destination Host Unreachable", ga bisa akses ke rumah sendiri hahaa
Apabila sudah dipastikan bahwa firewall tidak memblokirnya, maka curigailah pengisian subnet mask yang salah, ganti ke yang seharusnya. --> pada kasus ini adalah /28 yaitu 255.255.255.240
Dan seharusnya akses ke domain kantor kembali lancar jaya menari nari.
Kesimpulannya:
- Walau terkesan sepele, namun subnet mask yang salah mempunyai pengaruh yang besar pada kebutuhan2 tertentu.
Semoga bermanfaat ;)