24 February 2011

serapah

lintah temani rusa
rusa yang haus cari telaga
entah berapa mata
mata yang harus mencari rupa

kerang-kerang di laut malas bergerak
kutu-kutu di kain diam kekenyangan
terlempar keras jarinya menampar pipi
menangis kini perih tertikam kata

jakun-jakun berirama naik turun
air tinggal setengah gelas
ke mana kaos kaki yang sudah usang
di atas kardus ada harapan

rantai itu kuning dimakan karat
sudahlah
biarkan saja dia meratap
nanti juga akan menyesal
satu dua atau lima zaman lagi

06 February 2011

Lelah Dan Lapar

Lelah..
kelopak mata telah lelah
mencari celah di dunia maya

Yah..
Biarkan aku tanpa cahaya
pintanya..

Baiklah..
aku akan beranjak, sahut jemari

beri aku energi
pinta lambung yang mulai kosong

Baiklah..
kita melangkah, sahut tungkai kaki

05 February 2011

Terserah Kemudi

otak dan mata menjauhi tubuh
tubuh yang lelah terseret waktu
mereka mengajak on meski baru rebah subuh
entah kenapa aku kembali begitu

benar kata orang-orang tua
musuh terbesar tidur di dalam jiwa
dia bisa bangun entah kapan saja
ketika pondasi tak lagi dijaga

ga ada yang paksa diri
semua bebas terserah kemudi
ga perlu sibuk cari kambing hitam
cuma buang waktu ujungnya diam

03 February 2011

Kolong Waktu

kenapa jadi kacau gini ya
ga ada niat bikin rusuh
tapi selalu tinggalkan bekas luka
apa emang slalu gini ?
hmm.. rasanya ga juga
justru sebelumnya tenang
**** hening

sadis juga si
semoga karat itu lekang ga lama lagi
soalnya jadi kepikiran juga
jadi bingung tentukan sikap
takut malah nyulut api
mending keluar dulu aja lah

**** hening lagi
haha.. kusut kancut
masih banyak hari
masih jauh mimpi
jangan kuras habis
sisakan buat besok

**** hening lagi
kasian bulu idung
naik turun kena panjangnya nafaz
biarin tiarap dulu de
seperti yang kalian tau ya begitulah... seperti yang kalian lihat ya itulah adanya... seperti yang kalian kenal ya demikianlah kesimpulannya...