lintah temani rusa
rusa yang haus cari telaga
entah berapa mata
mata yang harus mencari rupa
kerang-kerang di laut malas bergerak
kutu-kutu di kain diam kekenyangan
terlempar keras jarinya menampar pipi
menangis kini perih tertikam kata
jakun-jakun berirama naik turun
air tinggal setengah gelas
ke mana kaos kaki yang sudah usang
di atas kardus ada harapan
rantai itu kuning dimakan karat
sudahlah
biarkan saja dia meratap
nanti juga akan menyesal
satu dua atau lima zaman lagi
No comments:
Post a Comment